Malu dan Pelit Dapat Menghambat Menghasilkan Ilmu, Benarkah?

Ilustrasi
“barang siapa yang mengetahui suatu permasalahan, maka sampaikanlah, jika tidak tahu, katakanlah “Allahu a’lam (Allah yang lebih mengetahui mana yang benar). Sesungguhnya berkata, “saya tidak tahu,” untuk yang tidak diketahuinya adalah ilmu.” 
(HR Shahih Bukhari).

IMAM A’zham Abu hanifah RH berkata, “saya dapat mempelajari ilmu dengan mengucapkan syukur dan hamdalah. Ketika saya mempelajari ilmu fiqih pada sebuah masalah dan hikmah, jika saya mengerti akan permasalahan tersebut, saya mengucapkan Alhamdulillah, saya telah memuji Allah SWT. Oleh karena hal itu, ilmu yang terus bertambah.”

Imam ‘Azham Abu Hanifah RH juga sering memperoleh ilmu dengan cara muzakarah dan bertukar pengetahuan dengan para ahli ilmu di toko kain miliknya. Dari sini dapat dipahami bahwa untuk mendapatkan ilmu dan menjadi faqih dapat diperoleh dengan belajar dan bersungguh-sungguh.
Tatkala dinyatakan kepada Imam Abu Yusuf RH, “bagaimana anda dapat menghasilkan ilmu, wahai imam?” beliau pun menjawab, “untuk mempelajari masalah-masalah yang tidak saya pahami, saya tidak malu untuk bertanya saya tidak sombong dan saya tidak pelit untuk menjelaskannya kepada orang lain.”

Ketika masih menjadi murid, tidak ada orang yang lebih miskin dari Imam Abu Yusuf RH. Akan tetapi, kemiskinannya tidak mencegahnya untuk mempelajarinya.

Artinya, dalam menuntut ilmu hilangkan rasa gengsi, pesimis, karena itu akan menghambat masa depan anda. Begitu juga dengan sifat pemalu, buang jauh-jauh sifat ini, jika anda malu, maka anda tidak akan berani bertanya dengan orang yang lebih pintar dari anda.

Selanjutnya jangan Pelit, tak hanya harta harus kita berbagi dengan orang lain. Namun ilmu juga harus kita bagi, dalam ejaan diaatas sudah dinukilkan bahwa kita jangan pelit, ada ilmu berbagilah, sharinglah dengan teman lain.

Baca : BerikutLangkah-langkah Bisa Bantu Kamu Lulus Tes CPNS KEMENKUMHAM

Ibnu Abbas RA ditanya, “bagaimana anda mempelajari ilmu-ilmu ini?” beliau menjawab, “saya bertanya banyak tentang masalah-masalah yang tidak saya pahami dan saya berpikir agar memahami masalah itu dengan baik.”

Ditanyakan juga kepada Halil bin Ahmad, “bagaimana anda mempelajari ilmu ini?”
“ketika saya berjumpa dengan seorang alim, saya belajar dari dia dan menyampaikan kepadanya apa saja yang saya ketahui.”

Jadi mari kita berlomba-lomba dalam kebaikan, apalagi dalam hal menuntut ilmu. Banyak cara utnuk mendapatkan ilmu, seperti langkah-langkah yang sudah penulis hidangkan untuk anda. Semoga anda tidak pernah bosan mencari, dan berbagi ilmu untuk diri dan orang lain.

No comments